Senin, 07 Mei 2012

Umar Patek Mengaku Awalnya Menentang Bom Bali

Terdakwa terorisme bom Bali 2002, Umar Patek, berbicara dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Ia menceritakan kronologi Bom Natal dan Bom Bali 2002, Senin (7/5/2012).

Persidangan kali ini memang beragendakan pemeriksaan terdakwa sehingga Umar Patek harus menjawab seluruh pertanyaan majelis hakim dan menceritakan kronologi keterlibatannya dalam dua kejadian tersebut.

Umar Patek bercerita dirinya sempat melakukan penentangan aksi Bom Natal 2000 dan Bom Bali 2002. Namun, tentangannya selalu dipatahkan Dulmatin yang lebih dianggapnya senior.

Seperti diketahui, Umar Patek terlibat dalam sejumlah aksi teror di Indonesia. Ia buron Bom Bali I tahun 2002. Ia juga terlibat dalam Bom Natal tahun 2000. Lama menghilang, Patek diketahui kembali terlibat dalam pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar. Ia menyembunyikan keberadaan pelaku teroris, Dulmatin, pada Juni 2009 sampai Maret 2010.

Patek juga dijerat karena membawa empat senjata api masuk ke Indonesia pada Juni 2009. Kasus lain, Patek menjadi tersangka dalam pemalsuan paspor. Dalam paspor yang diterbitkan Kantor Imigrasi Jakarta Timur, Patek memakai nama Anis Alwai Jafar. Setelah itu ia sempat melarikan diri ke Pakistan dan Filipina. Patek ditangkap polisi Pakistan pada awal Maret 2011 dan dipulangkan ke Indonesia.

Terkait serangkaian kasus itu, Patek dijerat Pasal 9 dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Pasal 340 KUHP, Undang-Undang Darurat Tahun 1951, Pasal 266 KUHP, dan Pasal 55 Undang-Undang Imigrasi. 

Planet Baru Kembaran Bumi



Astronom mendeteksi adanya planet bebatuan yang orbitnya berdekatan dengan bintang. Kemungkinan besar kehidupan ditemukan di tempat itu. 

Penemuan yang dipimpin oleh tim UC Santa Cruz ini memprediksi adanya kemungkinan planet serupa di Galaksi Bima Sakti. Walaupun dianggap menyerupai bumi, planet ini ukurannya 4,5 kali lebih besar sehingga disebut 'Super-earth'. 

Berjarak 22 tahun cahaya dari bumi, waktu orbitnya adalah 28 hari dan terletak pada zona yang dianggap tepat untuk dihuni mahluk hidup. Suhu di sekitarnya tak terlalu dingin atau panas, juga terdapat pasokan air. Astronom menjulukinya sebagai 'Zona Goldilock'.

Planet yang baru ditemukan ini dikategorikan sebagai planet tiga bintang, termasuk dua bintang yang mengorbit satu sama lain. Salah satunya memiliki permukaan seperti Jupiter yang kaya akan gas dan satu planet lain, orbitnya berkeliling selama 75 hari. 

Anggota senior tim UC Santa Cruz, Steven Vogt mengatakan kemungkinan masih banyaknya planet lain. “Penemuan planet ini adalah penanda akan adanya banyak penemuan planet baru,” katanya.

Vogt kini sedang mengerjakan proyek pengerjaan teleskop baru bernama 'Automated Planet Finder'. Alat ini mampu mendeteksi teleskop secara otomatis di Observatorium Mount Hamilton di dekat San Jose.

Penemuan ini dipimpin oleh Paul Butler dan Guillem Anglada-Escude dari The Carnegie Institution for Science di Washington DC dan para anggotanya terdiri dari astronom asal Jerman, Inggris, Australia dan Chili. 

Mengenai penemuannya, Anglada-Escude menyatakan bahwa planet itu memiliki pasokan air yang sangat baik. “Planet ini aalah kandidat planet terbaik dengan jumlah air yang mencukupi,” katanya.

Temuan tim tersebut akan dipublikasikan di Astrophysical Journal, sebuah jurnal khusus berisi temuan 'exoplanet'. Menurut Extrasolar Planet Encyclopaedia, keberadaan exoplanet telah terdeketeksi sejak 1995 dan jumlahnya mencapai 755 planet. 

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys